Pengertian Teori Eksistensial-Humanistik, Sejarah, Konsep, Tujuan dan Tekniknya
Teori Eksistensial-Humanistik
a. Pengertian Eksitensial-Humanistik
Teori Eksistensial-Humanistik pada hakikatnya mempercayai bahwa individu memiliki potensi untuk secara aktif memilih dan membuat keputusan bagi dirinya sendiri dan lingkungannya. Teori ini sangat menekankan tentang kebebasan yang bertanggung jawab. Jadi, individu diberikan kebebasan seluas – luasnya dalam melakukan tindakan, tetapi harus berani bertanggung jawab sekalipun menanggung resioko bagi dirinya.
b. Sejarah Eksistensial-Humanistik
Istilah eksistensialisme pertama kali digunakan oleh ahli filsafat Jerman yaitu Martin Heidegger (1976). Akar metodologi eksistensialisme ini berasal dari fenomenologi yang dikembangkan oleh Edmund Husserl (1859-1938). Kierkegaard seorang pemikir Denmark merupakan filsuf Eksistensialisme yang terkenal abad 19 berpendapat bahwa manusia dapat menemukan arti hidup yang sesungguhnyajika ia menghubungkan dirinya sendiridengan sesuatu yang tidak terbatas dan merenungkan hidupnya untuk melakukan hal tersebut, walaupun dirinya memiliki keterbatasan untuk melakukan itu.*
c. Konsep dasar Eksistensial-Humanistik
Pandangan eksistensial akan sifat manuisa ini sebagian dikontrol oleh pendapat bahwa signifikan dari keberadaan kita ini tidak pernah tetap, melainkan kita secara terus-menerusmengubah diri sendiri melalui proyek –proyek kita. Manusia adalah makhluk yang selalu dalam keadaan transisi, berkembang membentuk diridan menjadi sesuatu. Menjadi seseorang berarti pula bahwa kita menemukan sesuatu dan menjadikan keberadaan kita sebagai sesuatu yang wajar.*
d. Tujuan Eksistensial-Humanistik
§ Menyajikan kondisi – kondisi untuk memaksimalkan kesadaran diri dan pertumbuhan
§ Menghpus penghambat – penghaambat aktualisasi potensi pribadi. Membantu klien menemukan dan menggunakan kebebasan memilih dan memperluas kesadaran diri
§ Membantu klien agar bebas dan bertanggungjawab atas arah kehidupan sendiri**
e. Peran dan Fungsi Konselor
Menurut Buhler dan Allen (dikutip dari Corey,2009), seorang ahli psikologi humanistis harus memiliki orientasi bersama yang mencakup hal – hal berikut :
· Menyadari pentingnya pendekatan dari pribadi ke pribadi
· Menyadari peran dan tanggung jawab konselor
· Mengakui adanya hubungan timbal balik dalam hubungan konseling
· Konselor harus terlibat sebagai pribadi yang menyeluruh dengan klien
· Mengakui bahwa keputusan dan pilihan akhir terletak ditangan klien
· Memandang konselor sebagai model yang dapat menunjukkan pada klien potensi bagi tindakan yang kreatif dan positif
· Memberi kebebasan pada klien serta meningkatkan kebebasan klien
f. Teknik – Teknik Konseling
Tekinik – teknik yang digunakan dalam konseling Eksistensial-Humanistik, yaitu :
· Penerimaan
· Rasa hormat
· Memahami
· Menentramkan
· Member dorongan
· Pertanyaan terbatas
· Memantulkan pernyataan dan perasaan klien
· Menunjukkan sikap yang mencerminkan ikut merasakan apa yang dirasakan klienBersikap mengijinkan untuk apa saja yang bermakna.
sumber:pbk
0 Response to "Pengertian Teori Eksistensial-Humanistik, Sejarah, Konsep, Tujuan dan Tekniknya"
Posting Komentar