Pengertian dan Tujuan laporan Arus Kas
Pengertian dan Tujuan laporan Arus Kas
Laporan arus kas atau aliran kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan ( termasuk likuiditas dan solvabilitas), dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahaan keadaan dan peluang.
Menurut Munawir ( 2002 : 113 ) laporan aliran kas atau arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan penjelasan mengenai alasan perubahan tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber penerimaan kas dan untuk apa penggunaanya. Laporan aliran kas berbeda dengan laporan laba- rugi, laporan aliran kas (penerimaan dan pengeluaran kas), sedangkan laporan laba – rugi menunjukkan pendapatan yang direalisasi dan biaya yang terjadi dengan tidak memperhatikan ada tidaknya penerimaan atau pengeluaran kas.
Aktivitas yang berkaitan dengan arus kas pada dasarnya menjadi dua kategori, yaitu : (1) aktivitas yang menghasilkan kas, yang disebut dengan sumber penerimaan kas (souces of cash), dan aktivitas yang mengakibatkan pengeluaran kas, yang dinamakan penggunaan kas (uses of cash) Pemakai laporan arus kas terutama akan tertarik pada jumlah bersih kas yang diproleh dari operasi daripada laporan secara rinci tentang kas masuk dan kas keluar dari kegiatan operasional.
Sumber dan penggunaan kas seperti tersebut diatas, namun menggabungkannya menjadi tiga kategori utama yaitu :
1.Aktivitas operasi / cash flow from Operating
Jumlah arus kas berasal dari aktivitas operasi didefinisikan sebagai seluruh transaksi penerimaan kas yang berkaitan dengan pendapatan penjualan dan kas keluar yang berkaitan dengan biaya operasi, termasuk pembayaran kepada pemasok barang dan jasa, pembayaran upah, bunga dan pajak (arus kas yang diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan). Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan rugi atau laba bersih (kecuali laba dari transaksi penjualan peralatan pabrik). Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah :
a. Pemasukan
1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa
2. Penerimaan kas dari royalti, fee, komisi dan pendapatan lain
3. Penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktiva pendanaan dan investasi.
4. Penerimaan kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
b. Pengeluaran
1. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
2. Pembayaran kas kepada karyawan
3. Pembayaran kas kepada perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya
4. Pembayaran kas pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi.
5. Pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
2. Aktivitas Investasi / Cash flow from investing
Aktivitas investasi meliputi perolehan aktiva jangka panjang termasuk pembelian surat berharga yang tidak setara dengan kas dan peminjam uang (bon receivable) serta kebalikannya yaitu penjualan aktiva jangka panjang dan pelunasan pinjaman. Namun kenaikan atau penurunan piutang usaha dan persediaan tidak diperlukan sebagai aktivitas investasi karena perubahan tersebut terjadi pada aktiva lancar maka harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah :
a. Pemasukan
1. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lain
2. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.
b. Pengeluaran
1. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri.
2. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya ( kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan)
3. Pendanaan / Cash Flow from Activities
Meliputi aktivitas peminjaman uang yang meliputi utang hipotik, utang obligasi dan bentuk utang jangka panjang lainnya dan emisi saham baru, pembayaran deviden kepada pemegang saham, pembayaran kembali pinjaman jangka panjang dan penggunaan kas untuk penarikan kembali saham perusahaan.
Namun demikian, perubahan pada utang usaha, utang upah gaji, utang bunga, dan utang pajak tidak diperlukan sebagai aktivitas pendanaan melainkan sebagai aktivitas operasi.
Pengungkapan terpisah pula bahwa arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah :
a. Pemasukan
1. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya.
2. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan
pinjaman lainnya.
3.Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lease) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa usaha pembiayaan ( Finansial lease).
sumber:ilmu
sumber:ilmu
b. Pengeluaran
1. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik dan
menebus saham perusahaan
2. Pelunasan pinjaman
Kemudian menurut Iman Santoso, (2007 : 139) Laporan arus kas dimaksudkan untuk memberikan ihktisar arus masuk dan arus keluar untuk satu periode tertentu. Tujuan utama suatu laporan arus kas dalah untuk menyediakan informasi relevan tentang penerimaan dan pembayaran kas atas suatu perusahaan selama periode tertentu. Tujuannya untuk membantu investor, kreditor, dan pihak lainnya dalam analisis mereka atas kas. Pada dasarnya terdapat dua sumber utama kas, yaitu sumber internal, yang disediakan dari hasil operasi perusahaan,dan sumber eksternal, yaitu yang disediakan melalui pinjaman dan penjualan saham. Penggunaan kas itu untuk pengeluaran operasi sehari – hari, pembelian mesin dan peralatan, Pembayaran deviden, pelunasan hutang, serta pembelian kembali saham milik sendiri (treasury stock). Laporan arus kas melaporkan hal - hal berikut :
1. Pengaruh kas dalam operasi perusahaan selama suatu periode
2. Aktivitas transaksi investasi
3. Aktivitas transaksi pembiayaan
4. Pertambahan atau pengurangan bersih dalam kas selama periode
tertentu.