Tarian Sumatera Barat, Minangkabau Gambar dan Penjelasannya Lengkap
Tarian Sumatera Barat Provinsi Sumatera Barat merupakan provinsi yang terletak di pulau Sumatera dan kota Padang sebagai ibu kotanya. Wilayah Sumatera Barat terletak di sepanjang pesisir barat Sumatera bagian tengah dan beberapa pulau di lepas pantainya. Provinsi Sumatera Barat mempunyai wilayah seluas 42.297,30 km² dan berbatasan dengan beberapa provinsi seperti Sumatera Utara, Jambi, Riau, dan Bengkulu.
Sumatera Barat ialah rumah untuk etnis Minangkabau, meskipun wilayah adat Minangkabau lebih luas dari wilayah administratif Provinsi Sumatera Barat sekarang ini. Provinsi Sumatera Barat memiliki penduduk sebanyak 4.846.909 jiwa dan mayoritas beragama Islam. Provinsi ini memiliki 12 kabupaten dan 7 kota dengan pembagian wilayah administratif sesudah kecamatan di seluruh kabupaten.
Berbicara soal Sumatera Barat tentunya tidak terlepas dari berbagai macam kebudayaan asli dari kota ini sendiri. Sumatera Barat adalah kota yang terkenal dengan berbagai kebudayaannya yang asri dan sudah cukup terkenal di mancanegara. berikan untuk Anda antara lain.
Tarian Daerah Sumatera Barat dan Penjelasannya:
- Tari Payung.
- Tari Piring.
- Tari Indang.
- Tari Pasambahan Minang.
- Tari Lilin.
- Tari Rantak.
- Tari Ambek-ambek Koto Anau.
- Tari Alang Babega.
- Tari Randai.
- Tari Gelombong.
Tari Payung
@youtube
Tari Payung merupakan tari tradisional dari Minangkabau, Sumatera Barat. Penari dari tarian ini berjumlah 4 sampai 8 orang penari secara berpasang-pasangan. Tari Payung melambangkan simbol kasih sayang. Menurut kepercayaan masyarakat, payung merupakan wujud perlindungan dari hujan dan juga panasnya matahari.
Sehingga arti dari tarian ini ialah sepasang kekasih yang sedang membina rumah tangga. Biasanya gerakan dari penari laki-laki seolah-olah sedang melindungi kepala dari si penari wanita. Sedangkan kain selendang dari penari wanita merupakan sebuah ikatan cinta suci yang sedang terjalin. Untuk Gerakan tari ini sudah diubah sesuai dengan kemajuan zaman. Namun, masih terdapat gerakan yang tidak dirubah atau sesuai dengan peninggalan dari nenek moyang kita. Lagu yang dipakai untuk mengiringi tarian ini berjudul Babendi-bendi ke Sungai dengan alat musik seperti rebana, gamelan padang, akordion, gendang, serta gong.
Tari Piring
@dananwahyu.com
Penari Tari Piring biasanya berjumlah ganjil yaitu 3 sampai 7 orang penari, bisa laki-laki maupun perempuan dan juga bisa berpasang-pasangan. Tarian ini awalnya diciptakan sebagai ucapan terima kasih karena hasil panen yang melimpah. Ritual dilakukan dengan membawa sesajen, akan tetapi saat Islam masuk ritual ini dijadikan sebuah tarian untuk menghibur saja. Gerakan Tari Piring bersifat dinamis dan memiliki ciri khas yaitu penarinya membawa satu piring di setiap telapak tangan sambil diayunkan. Tarian ini diiringi dengan alat musik seperti sarunai, bansi, talempong, dan saluang.
Tari Indang
@indonesiakaya.com
Tarian ketiga dari 10 kebudayaan Sumatera Barat ialah Tari Indang. Tarian ini ditarikan 7 orang pria, akan tetapi seiring berkembangnya zaman, tarian Indang juga dilakukan oleh wanita. Tarian ini diciptakan untuk menyebar dakwah Islam oleh Syekh Burhanudin. Tetapi saat ini hanya diadakan jika ada seminar budaya atau untuk hiburan saja. Makna yang ada di dalam Tari Indang mengajarkan kepada Anda untuk bisa kerja sama dengan orang lain. Dan lagu pengiring berjudul Dindin Badindin memiliki arti untuk mengajak orang-orang saling bertegur sapa.
Tari Pasambahan Minang
@wikipedia.org
Tari Pasambahan Minang bertujuan guna menyambut tamu istimewa sebagai ucapan selamat datang. Selain itu juga sebagai ungkapan hormat kepada tamu yang sudah diundang. Gerakan dari Tari Pasambahan Minang meliputi gerakan silat, berserak serta membungkuk. Seiring berkembangnya zaman, tarian ini selalu ada dalam pementasan seni dan bersifat untuk hiburan saja.
Tarian ini dapat ditarikan oleh pria maupun wanita. Alat musik yang dipakai untuk mengiringi tarian ini antara lain telempong, bansi, serunai, gandang tambui, dan tassa. Sedangkan kostum yang dipakai dipilih dari warna-warna seperti hitam, merah, dan hijau.
Tari Lilin
@plukme.com
Tari Lilin asal mulanya diambil dari cerita rakyat saat seorang gadis yang ditinggal tunangannya untuk berdagang. Selama ditinggal itu si gadis kehilangan cincin pertunangan dan berusaha mencarinya di tengah malam. Ia mencarinya menggunakan membawa lilin sebagai penerangan. Akhirnya gerakan dari gadis itu dijadikan tarian hingga terciptalah Tari Lilin.
Tari Rantak
@kebudayaan.kemdikbud.go.id
Tari Rantak berasal dari Kabupaten Kerinci. Tari Rantak mempunyai ciri ketegasan dalam setiap gerakannya dan disertai dengan hentakan kaki yang menimbulkan bunyi serta gerakan pencak silat. Kostum yang dipakai penari adalah kostum dengan warna tegas, yaitu merah dan pakaian adat Minangkabau.
Tari Ambek-ambek Koto Anau
@pinterest
Tarian ini terinspirasi dari aktivitas anak-anak yang sedang bermain dengan teman-temannya. Gerakan dari tarian ini ada yang duduk, berjalan-jalan, berkeliling, berhadapan, sedikit gerakan pencak silat dan gerakan lainnya seolah anak yang sedang bermain. Kostum yang dikenakan untuk laki-laki umumnya adalah kostum adat penghulu, sedangkan untuk wanita memakai Buno Kanduang. Tetapi boleh saja memakai pakaian adat yang lainnya.
Tari Alang Babega
@bobo
Tari Alang Babega memiliki jumlah penari yang tidak disyaratkan tetapi seringnya tariannya dilakukan oleh 2 sampai 6 orang. Penarinya boleh laki-laki maupun perempuan, atau juga bisa dilakukan secara berpasangan laki-laki dan juga perempuan. Tarian Alang Babega cukup sederhana tetapi telah mampu merambat hingga ke luar negeri untuk acara-acara kebudayaan.
Sejarah dari tarian ini yaitu diambil dari Elang yang mencari mangsa dan kemudian terciptalah sebuah tarian Alang Babega. Gerakan dari tarian ini sangat sederhana, atraktif, dan juga dinamis. Para penari akan melentangkan tangannya saat menari seolah sedang mencari mangsa seperti Burung Elang.
Tari Randai
@eldikinanda5.blogspot.co.id
Tarian Randai sangat menarik wisatawan asing untuk melihatnya, terbukti dengan adanya pertunjukan tarian ini dalam pertunjukan seni mancanegara. Jumlah penari dari tarian ini yaitu utamanya satu orang, ia akan memberikan aba-aba kepada para teman-temannya atau penari lainnya untuk melakukan gerakan yang berikutnya. Jumlah penarinya tidak disyaratkan sebab tergantung dari cerita rakyat apa yang dibawakan.
Sejarah dari Tari Randai yaitu dulunya merupakan media penyampaian mengenai cerita rakyat lewat syair yang dilantunkan serta beberapa gerakan dari tarian tersebut. sehingga tidak aneh apabila terdapat penari yang menambahkan dialog di tengah-tengah tarian tersebut. Pada mulanya gerakan dari Tari Randai membuat terkesima, sebab gerakannya sangat unik. Ada gerakan pencak silat, kuda-kuda, gesekan kaki, jalan-jalan, serta gerakan penari.
Tari Gelombong
@pasbana.com
Tarian ini dilakukan oleh laki-laki Minangkabau dalam upacara penyambutan tamu istimewa seperti ketua adat, guru silat, serta penganten. Tarian ini biasanya dilakukan oleh puluhan orang laki-laki. Posisi tariannya adalah menghadap ke tamu saja dan ada juga yang menghadap dua arah.
Beberapa istilah dari Tari Gelombong yaitu :
- Gagalombang (menarikan galombang)
- Galombang manyongsong (satu arah menghadap tamu)
- Galombang duo baleh (Tari yang dilakukan 12 orang)
- Galombang balawanan (posisi hadap dua arah, dari pihak tuan rumah dan dari pihak tetamu)
Tarian ini diawali dengan silat yakni dari variasi gerakan silat membentuk wujud gelombang laut. Kemudian dengan memanfaatkan ruang, ritme musik, dan tenaga, maka terciptalah gerakan tari gelombang. Paling sempurna adalah pada saat semua penari bergerak bersamaan berdiri tinggi lalu merendah, dan bergerak maju mundur secara perlahan seperti gelombang air laut.
Tarian dari Sumatera Barat di atas memang menjadi ikon kota ini untuk terus melestarikan semua kebudayaannya. Karena itu sebagai anak bangsa wajib melestarikan berbagai kebudayaan warisan nenek moyang.