Kegiatan penyelidikan ilmiah dapat dilakukan kapan dan di mana saja. Tahapan dalam penelitian ilmiah, yaitu merumuskan masalah, menentukan hipotesis, mengaji hipotesis, menarik kesimpulan, dan menguji kembali kesimpulan.
Terdapat beberapa hal penting dalam laporan penelitian, yaitu pendahuluan, kajian teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran.
Sikap ilmiah yang perlu dikembangkan seorang peneliti antara lain dapat membedakan opini dan fakta, berpikir kritis, berani dan santun, ingin tahu, tekun, dan peduli lingkungan.
Biologi merupakan suatu ilmu tentang makhluk hidup. Biologi memiliki cabang ilmu lainnya untuk menunjang pemahamannya.
Cakupan Biologi meliputi tingkat molekul sampai dengan tingkat bioma.
Biologi telah banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, misalnya dalam bidang kesehatan dan pertanian
2. Virus dan Kingdom Monera
Virus memiliki struktur tubuh sederhana yang terdiri dari DNA atau RNA. Oleh karenanya virus diklasifikasikan menjadi ribovirus dan deoksiribovirus.
Virus memiliki beberapa cara reproduksi, yaitu melalui daur litik dan daur lisogenik.
Virus dapat dikelompokkan berdasarkan tipe asam nukleat yang dimiliki menjadi deoksiribovirus yang mengandung DNA dan ribovirus yang mengandung RNA.
Kingdom Monera terdiri atas Eubacteria (bakteri) dan Archaebacteria.
Monera merupakan makhluk hidup prokariot satu sel.
Eubacteria merupakan kelompok makhluk hidup satu sel prokariot yang memiliki peptidoglikan pada dinding selnya. Cyanobacteria termasuk dalam Eubacteria.
Archaebacteria merupakan bakteri yang lebih primitif. Archaebacteria adalah makhluk hidup satu sel prokariot yang tidak memiliki peptidoglikan pada dinding selnya. Archaebacteria dapat dibedakan atas Metanogenetik, Halofilik, dan Termofilik. Sesuai dengan namanya, bakteri Metanogenik menghasilkan gas metana; bakteri Halofilik menyukai lingkungan dengan kadar garam tinggi; bakteri Termofilik menyukai lingkungan dengan suhu tinggi.
3. Kingdom Protista dan Kingdom Fungi
Protista merupakan salah satu kingdom yang memiliki kelompok mirip dengan makhluk lainnya. Di antaranya adalah Protista mirip jamur, Protista mirip tumbuhan, dan Protista mirip hewan.
Anggota dari Protista mirip jamur terdiri atas Myxomycota, Acrasiomycota, dan Oomycota.
Protosta mirip tumbuhan terdiri atas Euglenophyta, Chrysophyta, Phyrrophyta, Bacillariophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, dan Chlorophyta. Walaupun Protista mirip tumbuhan bersifat autotrof, banyak anggotanya merupakan organisme satu sel mikroskopis. Organisme makroskopisnya merupakan organisme multiseluler mirip tumbuhan, disebut talus.
Protista mirip hewan umumnya organisme satu sel mikroskopis yang bersifat heterotrof. Protista ini dapat bergerak aktif dan diklasifikasikan berdasarkan alat geraknya, antara lain menjadi Zoomastigophora, Rhizopoda, Actinopoda, Apicomplexa, Ciliophora, dan Foraminifera.
Fungi (jamur) merupakan makhluk hidup satu sel dan banyak sel yang bersifat heterotrof. Jamur mendapatkan makanan dengan mengeluarkan enzim untuk mengurai makanan menjadi zat-zat sederhana sehingga dapat diserap jamur. Berdasarkan septa dan cara reproduksinya, kingdom Fungi dibedakan menjadi Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.
4. Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman pada makhluk hidup terdiri atas keanekaragaman gen, spesies, dan ekosistem. Keanekaragaman tersebut menyebabkan terjadinya keanekaragaman hayati yang terdiri atas hewan dan tumbuhan.
Keanekaragaman fauna Indonesia terbagi menjadi hewan-hewan di Indonesia bagian barat, peralihan, dan bagian timur. Di wilayah Indonesia bagian barat, keanekaragaman faunanya mirip dengan fauna di Benua Asia. Adapun di bagian timur mirip dengan hewan-hewan di Benua Australia. Fauna di wilayah peralihan memiliki ciri tersendiri dan berbeda dengan kedua wilayah lainnya.
Manusia memiliki peranan dalam menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan sandang, pangan, papan, dan obat-obatan.
5. Kingdom Plantae
Kingdom Plantae merupakan salah satu makhluk hidup yang cukup beragam jenisnya. Secara garis besar, kingdom Plantae dapat dibedakan atas tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh.
Anggota dari tumbuhan yang tidak berpembuluh merupakan lumut yang dapat dibedakan atas Hepatophyta, Bryophyta, dan Anthocerophyta. Lumut belum memiliki daun, akar, dan batang sejati.
Anggota dari tumbuhan berpembuluh dapat dibedakan menjadi tumbuhan tidak berbiji (paku- pakuan) dan tumbuhan berbiji. Paku dapat dibedakan menjadi Psilophyta, Lycophyta, Sphenophyta, dan Pterophyta.
Tumbuhan berbiji dapat dibedakan atas tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan berbiji tertutup. Tumbuhan berbiji terbuka terdiri atas empat divisi, yaitu Pinophyta, Ginkgophyta, Cycadophyta, dan Gnetophyta.
Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) dikelompokkan ke dalam satu divisi, yakni divisi Anthophyta. Divisi ini dibagi menjadi dua kelas, yakni kelas dikotil dan kelas monokotil. Contoh tumbuhan monokotil adalah bunga lili, palem, dan jagung. Adapun contoh tumbuhan dikotil adalah apel, dan mawar.
6. Kingdom Animalia
Kingdom Animalia memiliki dua kelompok besar yaitu invertebrata dan vertebrata. Perbedaan tersebut didasarkan ada tidaknya tulang belakang pada hewan tersebut.
Porifera yang merupakan salah satu filum dari kingdom Animalia memiliki ciri yang khas, yaitu seluruh tubuhnya berpori. Hal ini pula yang menyebabkan filum ini disebut hewan Porifera.
Filum Cnidaria beranggotakan hewan dengan daur hidup dalam bentuk polip dan mendusa, seperti koral dan ubur-ubur, Hydra dan anemon termasuk dalam filum ini.
Platyhelminthes berupa cacing pipih. Anggota filum ini antara lain planaria, cacing hati, dan cacing pita.
Nematoda merupakan cacing silindris tidak bersegmen. Contoh anggotanya antara lain cacing gelang, cacing tambang, dan cacing filaria.
Annelida berongga tubuh sejati dan bersegmen. Contoh Annelida adalah cacing tanah dan lintah.
Hewan yang bertubuh lunak dikelompokkan dalam Filum Mollusca. Anggota filum ini antara lain bekicot, kerang hijau, dan cumi-cumi.
Filum Echinodermata memiliki simetri tubuh radial, kaki tabung, dan memiliki endoskeleton.
Arthropoda memiliki eksoskeleton, tubuh serta kakinya bersegmen. Serangga, udang, dan kepiting termasuk anggota filum ini.
Filum Chordata dapat dibedakan menjadi Chordata tanpa tulang belakang dan Chordata dengan tulang belakang (vertebrata). Vertebrata dapat dibedakan menjadi beberapa kelas, yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
Manfaat Animalia antara lain sebagai sumber makanan dan alat transportasi bagi manusia.
7. Ekosistem
Ekosistem memiliki dua komponen yang sangat penting, yaitu komponen abiotik dan komponen biotik. Kedua komponen tersebut di dalam ekosistem saling berinteraksi dan saling memengaruhi satu sama lain.
Ekosistem dapat dibedakan menjadi dua tipe. Dua tipe tersebut, yakni ekosistem darat dan ekosistem perairan. Kedua ekosistem tersebut memiliki ciri-ciri masing-masing. Ciri-ciri tersebut memberikan karakter yang khas pada setiap tipe ekosistemnya.
Individu membentuk populasi. Kumpulan populasi dari spesies yang berbeda dan menempati suatu daerah tertentu disebut komunitas. Komunitas sebagai komponen biotik, bersama komponen abiotik membentuk suatu sistem, yakni ekosistem.
Predasi berupa interaksi pemangsa dan mangsa. Kompetisi terjadi pada dua individu dengan kepentingan yang sama. Komensalisme hanya menguntungkan satu pihak saja. Mutualisme menguntungkan kedua belah pihak.
Ekosistem darat dibedakan berdasarkan vegetasi dominan menjadi bioma tundra, bioma taiga, bioma savana, bioma hutan hujan tropis, dan bioma hutan gugur. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
Suksesi ekologi merupakan pembentukan komunitas menuju satu arah dan terjadi secara teratur.
Pada jaring makanan terjadi rantai makanan rantai makanan.
Daur biogeokimia dibedakan atas materi atau mineral anorganik yang terlibat menjadi daur air, daur karbon, daur nitrogen, dan daur fosfor.
Aktivitas manusia memengaruhi lingkungan. Pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah merusak lingkungan.
Aktivitas manusia sering menghasilkan sisa buangan yang disebut limbah. Daur ulang merupakan salah satu cara menanggulangi limbah yang cukup efektif.