Pengertian Artikel, Dimensi, Ciri-Ciri,Jenis dan Langkah Penulisan Artikel

Pengertian Artikel, Ciri-Ciri Artikel dan Jenis Artikel

Pengertian Artikel – Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat kabar, dan sebagainya (KBBI 2002: 66), atau bisa juga sebuah karangan/prosa yang di muat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas. Dalam arti lain, Artikel juga merupakan karya tulis atau karangan, karangan non fiksi, karangan tak tentu panjangnya, karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur, sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan lainnya. wujud karangan berupa berita atau “kharkas”.

Ada banyak jenis dari artikel itu sendiri, misalnya artikel redaksi, yang berarti yang digarap oleh redaksi dibawah tema tertentu yang menjadi isi penerbit. Ada pula artikel umum yang merupakan tulisan yang ditulis oleh umum. Sedangkan dari fungsinya dan kepentingannya pun berbeda pula. Ada juga artikel khusus dan artikel sponsor. Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi. Sedangkan artikel sponsor ialah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu

Istilah Artikel Ilmiah memiliki 4 Dimensi, yaitu:

Dimensi hasil pemikiran atas suatu obyek kajian yang dapat berupa temuan penelitian atau gagasan analitis kritis.
Dimensi bahsa tulis sebagai alat mempresentasikan hasil pemikiran penulis dalam bentuk satuan-satuan makna dan penanda hubungan satuan-satuan makna secara eksplisit.
Dimensi sistematika yang dijadikan unsur pembeda antara bentuk karya tulis artikel dengan bentuk karya tulis lain.
Dimensi kaidah penulisan yang hars ditaati, baik yang bersifat universal (umum).



Ciri-Ciri Artikel

Isi tulisan didasari oleh fakta bukan sekedar mitos yang belum terjamin kebenaranya
Bersifat faktual dan informative, mengungkapkan informasi yang berdasarkan hasil – hasil penelitian yang telah dilakukan, dan dapat di pertanggung jawabkan kebenaranya.
Artikel ilmiah juga memiliki opini atau analisa pemikiran – pemikiran penulis. Akan tetapi, pemikiran itu dikuatkan / didasari oleh data valid berupa hasil penelitian sebelumnya, teori, maupun fakta yang ditulis ke dalam artikel.
Menggunakan metode penulisan yang sistematis. Dengan tujuan agar semua informasi dalam arikel dapat di terima oleh masyarakat luas.
Menggunakan ragam bahasa yang resmi dan baku. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan bahasa resmi yang bercirikan lugas, logis, denotatif, dan efektif, akan membuat bahasa artikel ilmiah terasa padat, dan berisi.



Jenis-Jenis Artikel
Narasi
Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.

Deskripsi
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.

Argumentasi
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.

Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.

Ciri-ciri Penulisan Artikel Ilmiah
Reproduktif, maksud yang ditulis oleh penulis diterima dengan makna yang sama oleh pembaca. Maka dari itu penulis harus menggunakan bahasa yang bermakna denotatif agar terdapat satu pemahaman dengan pembaca.
Menggunakan bahasa baku dalam ejaan, kata, kalimat dan paragraf.
Menggunakan Istilah Keilmuan. Artinya, penulis harus menggunakan bahasa keilmuwan dalam bidang tertentu sebagai bukti penguasaan penulis terhadap lmu tertentu yang dikuasai.
Rasional. Artinya, penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis, alur pemikiran yang lancar dan kecermatan penulisan.
Bersifat straightforward atau langsung kesasaran.
Menggunakan kalimat yang efektif.

Selain itu, ada pula langkah untuk menulisnya. Karakteristik menulis karya ilmiah atau artikel ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Menguji gagasan
Prinsip paling dasar dari melakukan kegiatan menulis adalah menentukan atau memastikan topik atau gagasan apa yang hendak di bahas. Jika, sudah di tentukan gagasannya, kita bisa melakukan sejumlah pengujian.
Pola penggarapan artikel:
Ketika hendak menulis artikel, kita tidak hanya diperhadapkan pada satu kemungkinan. Soesono memaparkan setidaknya lima pola yang bisa di gunakan untuk menyajikan artikel tersebut.
Pola pemecahan topic:
Pola ini untuk memcah topik yang masih berada dalam lngkup pembicaraan yang menjadi subtopic atau bagian yang lebih sempit ligkupnya kemudian di analisa. Pola dan pemecahannya: pola ini lebih dahulu mengemukakan masalah yang masih berada dalam lingkup pokok bahasan yang diberi dengan jelas. Kemudian menganalisa pemecahan masalah yang di kemukakan.
Pola kronologi:
Pola ini menggambarkan topik yang menurut urut-urut dan peristiwa yang terjadi.
Pola pendapat:
Pola ini bisa di pakai jika penulis yang bersangkutan hendak mengemukakan pendapatnya sendiri tentang topik yang di kerjakan.
Pola perbandingan:
Pola ini dua aspek atau lebih dari suatu topik dan menunjukkan persamaan dan perbedaannya. Pola pembandingan paling sering di gunkan untuk menyusun tulisan.

2. Menulis bagian pendahuluan
Untuk bagian pendahuluan, ada tujuh macam bentuk pendahuluan yang bisa digunakan Dengan dari tujuh bentuk pendahuluan dapat menjadi alternatif untuk mengawali penulisan artikel.
Ringkasan
Pendahuluan yang berbentuk ringkasan mengemukakan isi tulisan secara garis besar.
Pernyataan yang menonjol.
Pertanyaan yang berisi tentang ketertarikan atau kekaguman agar bertujuan untuk membuat pembaca merasa tertarik.
Pelukisan
Pendahuluan yang melukiskan suatu fakta, kejadian, atau hal untuk membuat pembaca ingin tahu atau ikut membayangkan bersama penilisan apa-apa yang hendak disajikan dalam artikel.
Anekdot
Pembukaan jenis ini menawan karena memberi selingan kepada non fiksi seolah-olah menjadi fiksi.
Pertanyaan
Pendahuluan ini memberikan rangsangan keingintahuan sehingga dianggap pendahuluan yang bagus / baik.
Kutipan orang lain
Pendahuluan berupa kutipan seseorang dapat langsung menyentuh rasa si pembaca, sekaligus membawanya ke pokok bahasan yang akan dikemukakan dalam artikel itu
Amanat langsung
Pendahuluan berbentuk amanat langsung kepada pembaca agar akan terasa lebih akrab karena seolah-olah tertuju kepada perorang-orangan.

3. Menulis bagian pembahasan atau tubuh utama
Untuk ini disarankan bagiannya dipecah menjadi beberapa bagian, masing-masing dibatasi dengan subjudul-subjudul. Selain memberi kesempatan agar pembaca beristirahat sejenak. Sub judul itu juga bertugas sebagai penyegar, pemberi semangat baca yang baru. Oleh karena itu, ada baiknya sub judul tidak ditulis secara kaku.

4. Menutup artikel
Dalam sebuah artikel bagian yang menentukan adalah penutup. Bagian ini biasanya memuat simpulan dari isi tulisan secara keseluruhan, bisa saja berupa saran, imbalan, ajakan dan sebagainya.

5. Pemeriksaan isi artikel
Ketika selesai menulis artikel, hal selanjutnya yang perlu harus dilakukan ialah melakukan pemeriksaan menyeluruh. Untuk memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan kita baik, kita harus rajin memeriksa tulisan kita. Untuk memudahkan mengoreksikan artikel, beberapa pertanyaan dapat membantu kita dalam menjawab. Untuk pembukaan, misalnya apakah kalimat pembuka bisa menarik pembaca? Dapatkah pembaca mulai mengerti ide yang kita tuangkan? Jika tulisan kita cenderung serius, adakah kata-kata yang tidak sepantasnya dikatakan?

Untuk isi atau tubuh, apakah kalimat mendukung sudah benar-benar mendukung pembukaan? Apakah masing-masing kalimat berhubungan dengan ide pokok? dan hal lainya pula.

Untuk kesimpulan, apakah mencangkup semua ide tulisan? bagaimana sikap atau tindakan kita terhadap kata-kata dalam kesimpulan yang dibuat? Jika kita memberikan respon “tidak” untuk tiap pertanyaan, berarti kita perlu mengecek atau merevisi ulang artikel dengan mengganti dan menulis bagian yang salah.

Ketika kita sudah mampu untuk mengetahui hal-hal di atas, tentulah para pembaca akan mudah untuk membuat sebuah artikel ilmiah, selamat mencoba.
sumber:teropong