Kumpulan 100 Pribahasa Indonesia Terlengkap
1. Adat tua menanggung ragam ; makin tua makin banyak menanggung cobaan hidup
2. Anak dipangku dilepaskan, buruk dirimba dilepaskan t: anak sendiri disia-siakan, anak orang lain diperhatikan
3. Adat teluk timbunan kapal ; orang miskin wajar kalau minta tolong pada orang kaya
4. Asam digunung garam dilaut akhirnya bertemunya dibelanga ; kalau memang sudah jodoh
dimana saja pasti bertemu
5. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga ; sifat orang itu biasanya menurun kepada anak-anaknya
6. Air jernih ikannya jinak ; negeri yang makmur rakyatnya juga tentram
7. Air yang tenang kadang berbahaya ; jangan dikira norang yang tenang/pendiam itu baik
8. Air tenang menghanyutkan ; orang yang tenang pun kadang membahayakan orang lain
9. Ada gula ada semut ; di tempat yang ada rejeki meski dikerumuni orang
10. Ada udang dibalik batu ; ada maksud yang tersembunyi
11. Air susu dibalas dengan air tuba ; kebaikan dibalas dengan kejelekan
12. Air beriak tanda tak dalam ; orang yang banyak bicara sering-sering tak berilmu
13. Barang siapa yang menggali lubang akan terperosok sendiri ; siapa yang membuat kesusahan orang lain akhirnya dia sendiri yang mendapat kesusahan
14. Buruk muka cermin dibelah ; diri sendiri yang berbuat salah orang lain dikorbankan/disalahkan
15. Belum beranak sudah ditimang ; Berkhayal sesuatu yang belum dimilikkinya
16. Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian ; bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian
17. Belum bertaji sudah berkokok ; belum kuat sudah sumbar
18. Bersatukita teguh bercerai kita runtuh ; kekuatan ada jika kita bersatu, dan kita akan kalah jika kita bertengkar
19. Berdikit-dikit lama-lama menjadi bukit ; sesuatu yang sedikit jika kumpulkan akan menjadi banyak jumlahnya
20. Belum bertaji hendak bertarung ; belum mempunyai kekuatan sudah ingin bersaing
21. Bergantung di akar lupuk ; minta perlindungan kepada orang yang lemah
22. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing ; susah dan senang sama-sama merasakan
23.Bermain api hangus, bermain air basah ; semua pekerjaan akan mengalami8 akibat/resiko
24.Cepat kaki ringan tangan ; suka membantu suka menolong
25.Daripada hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah ; lebih baik mati daripada hidup menanggung malu
26.Daripada berputih tulang lebih baik berputih mata ; lebih baik mati dari pada menanggung rasa malu
27.Di luar bagai madu, di dalam bagai empedu ; perbuatannya kelihatan baik tapi hatinya sangat buruk
28.Dalamnya laut dapat diukur dalam hati siapa tahu ; kita tidak tahu apa yang sedang dipikirkan seseorang dalam hatinya
29.Datang tampak muka, peregi tampak punggung ; datang atau pergi di tempat tertentu, sebaiknya pamit
30.Gajah dipelupuk mata tak tampak punggung ; kesalahan sendiri tak kelihatan walau besar, kesalahan orang lain diketahui walaupun kecil
31.Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang juga ; jasa baik takkan terlupa walau sudah mati
32.Hati gajah sama dilapah, hati kuman sama dicacah ; penghasilan besar ataupun kecil sama-sama dirasakan
33.Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading ; orang baik-baik yang mati jasanya masih dikenang dan ditiru juga
34.Hidup segan mati tak mau ; tak ada gairah hidup, senantiasa merana dan sengsara
36.Indah kabar dari rupa ; berita baik tapi buktinya tak memadai
37.Ibarat ayam tiada mengais tiada makan ; kalau ingin makan bekerjalah dulu
38.Intan tetap intan walau dalam mulut anjing ; kebaikan seseorang akan tetap baik walau dalam keadaan yang kurang baik
39.Ibarat menggenggam bara, terasa panas dilepaskan ; melepaskan pekerjaan setelah dirasakan makin berat
40.Ilmuyang tidak diamalkan bagai pohon yang tidak berbuah ; ilmu yang tidak diajarkan/ditularkan kepada orang lain sebenarnya tiada berguna
41.Jauh panggang dari api ; jawaban yang jauh berbeda dari apa yang ditanyakan
42.Jika pandai menitih buah selamat badan diseberang ; cita-cita akan tetap tercapi jika pandai berusaha tak mudah berputus asa, serta sangat berhati-hati
43.Kalah membeli menang memakai ; membeli dengan harga mahal tetapi barangnya awet
44.Katak hendak jadi lembu ; ingin meniru orang lain yang lebih kaya dan pandai tetapi awaknya sendiri yang hancur binasa
45.Ke bukit sama didaki, ke lurah sama dituruni ; senang atau susah dilakukan bersama-sama
46.Ke mana kelok lilin ke sana arah angin bertiup ; ke mana arah langkahnya situ sebenarnya tujuannya
47.Ke mana kelok lilin ke sana kelok loyang ; orang yang meminjamkan uang dan ingin memungut laba dari pinjamannya, maksudnya tak mungkin dihalangi
48.Kalah jadi abu, menang jadi arang ; Dalam bertengkar siapa yang menang atau kalah sama-sama merugi
49.Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah ; kasih sayang anak tak mampu menandingi kasih sayang ibu kepada anak
50.Kalau tak ada api masakan ada asap ; jika ada berita tentu ada peristiwa
51.Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya ; setiap daerah mempunyai tata cara /aturan hidupnya sendiri
52.Lidah biawak ; orang yang bersikap tak tentu, memihak lawan dan kawan
53.Lempar batu sembunyi tangan ; tidak bertanggung jawab atas segala perbuatannya
54.Malu bertanya sesat di jalan ; siapa malu bertanya jika tidak tahu tentu akan merugi
55.Mati kasturi karena baunya ; orang yang akhirnya merugi hanya karena kelebihannya
56.Membasuh muka dengan air liur ; memperbanyak kesalahan pada diri sendiri
57.Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai ; cita-cita ada, tapi apa daya belum terlaksana karena kemampuan yang terbatas
58.Meminta dedak kepada orang mengubik ; meminta pertolongan kepada orang yang lemah
59.Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri ; membuka rahasia keluarga, diri sendiri yang ikut rugi
60.Mulut bau madu tapi pantat bau sengat ; manis kata-katanya tapi jahat hatinya
61.Mengembangkan ketiak amis ; membuka keburukan keluarga sendiri kepada orang lain
62.Mencari jejak dalam air ; menegrjakan pekerjaan yang jelas tidak mungkin dapat selesai
63.Menebas buluh serumpun ; membinasakan kaum keluarganya sendiri
64.Menjilat air liur ; mencabut janjinya sendiri kepada orang lain
65.Mencabik baju di dada ; membuka keburukan keluarga sendiri pada orang lain
66.Memasang pelita di siang hari ; melakukan pekerjaan yang sia-sia
67.Menegakkan benang basah ; melakukan pekerjaan yang jelas sia-sia
68.Musan berbulu ayam ; menyembunyikan kepalsuan dibalik kepandaian
69.Nasi sudah menjadi bubur ; sesuatu yang sudah terlanjut tak mungkin diurungkan lagi
70.Orang kantuk disodori bantal ; Mendapatkan sesuatu yang memang diharapkan
71.Pagar makan tanaman ; Seseorang merusak sesuatu yang justru harus dijaga
72.Panas hari lupa kacang akan kulitnya ; Setelah bahagia lupa akan asalnya
73.Panas setahun dihapus hujan sehari ; Kebaikan yang lama dipupuk dirusakkan oleh keburukan yang hanya sekali/sekejap
74.Pikir itu pelita hati ; dengan pikiran seseorang akan memperoleh kebaikan yang diinginkan
75.Pucuk dicita ulam pun tiba ; mendapatkan sesuatu yang memang diharapkan
76.Raja adil raja yang disembah, raja lalim raja disanggah ; pimpinan yang adil dan bijaksana disenangi, pimpinan yang kejam dilawan
77.Sedia payung sebelum hujan ; bersiap-siap sebelum kesulitan menimpa diri
78.Setali tiga uang ; sama saja
79.Sepandai-pandai tupai melompat sesekalih jatuh juga ; sepandai-pandai seseorang, sekali waktu ada salahnya pula
80.Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui ; sekali bekerja berbagai masalah terselesaikan
81.Setinggi terbang bangau akhirnya kembali ke kubangan juga ; sejauh-jauh orang merantau akhirnya pulang ke kampung asalnya juga
82.Seperti ilmu padi makin tua makin merunduk ; seseorang yang makin berilmu hendaknya makin tak sombong
83.Seperti pinggan dekat dengan mangkuk, salah sedikit sudah terantuk ; dalam keluarga besar kesalahan dan perselisihan itu terjadi diantara mereka itu biasa
84.Sebab nila setitik rusak susu sebelanga ; kebaikan sebanyak itu rusak/cela karena keburukan yang hanya sedikit
85.Seperti orang buta kehilangan tongkat ; seseorang yang kebingungan karena kehilangan cara menolong diri sendiri
86.Sekali lancung keujian seumur hidup tak dipercaya ; sekali berbuat kesalahan selamanya tak akan dipercaya lagi
87.Seorang makan cepedak semua kena getahnya ; satu orang yang bersalah, yang lain dipersalahkan juga
88.Tangan merentang bahu memikul ; berani berbuat berani bertanggung jawab
89.Tambah air tambah sagu ; tambah pekerjaan tambah pula penghasilan
90.Tak ada gading yang tak retak ; tiada sesuatu di dunia ini yang tanpa cela
91.Takut titik lalu tumpah ; takut salah sedikit malah rugi besar
92.Tak lekang oleh panas tak lapuk oleh hujan ; tetap tegar walaupun dalam hidupnya banyak cobaan
93.Terapung sama hanyut, terendam sama basah ; sehidup semati meskipun banyak mendapat cobaan
94.Tangan singkat hendak mengulur ; orang yang tak berkemampuan hendak menolong
95.Titian bisa lapuk, janji bisa mungkir ; jangan terlalu percaya pada janji seseorang karena kerap kali janji itu tidak ditepati
96.Tertungging bagi kodok dalam lubang ; seseorang yang menderita berbagai kesukaran
97.Timbang berat sebelah ; perbuatan seseorang yang tidak adil
98.Turutkan rasa binasa, turutkan hati mati ; seseorang yang hancur menuruti hawa nafsunya
99.Umur setahun jagung, darah setampuk pinang ; orang yang masih muda belum banyak pengalaman
100.Untung melambung, malang menimpa ; tak putus dirundung malang
Ditulis oleh Hendri Prastio Kurniawan dari Sumber Buku Aksara Jawa
Source:http://sekedarwawasan.blogspot.co.id/2011/12/100-peribahasa-indonesia-lengkap.html?m=1
0 Response to "Kumpulan 100 Pribahasa Indonesia Terlengkap"
Posting Komentar