Sejarah Islam di Asia Lengkap: Asia Timur dan Asia Tenggara
PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA
1. Perkembangan Islam di Asia Timur
a. Sejarah Kedatangan Islam di Cina
Islam hadir di Cina sudah sangat sekali, tidak berapa lama terpautnya dari masa Nabi Muhammad. Hal ini dibuktikan dengan adanya deegasi pertama yang datang ke cina pada tahun 29 H. Syiar agama Islam banyak disebarkan oleh para pedagang muslim Saad bin Abi Waqas, merupakan sahabat paman nabi Muhammad SAW dari Madinah merupakan peretas awal masuknya agama Islam ke negeri ini semasa Dinasti Tang, tahun 616 m. Ia diberi mandate oleh Khalifah ke – 3, Utman bin Affan untuk mengajak kaisar Cina Yung Wei masuk Islam. Untuk menunjukkan penghormatannya, kaisar mendirikan sebuah Mesjid pertama di Cina, yakni Mesjid Canton. Ia hijrah ke kota pelabuhan, Guangzhou dalam sebuah misi perdagangan bersama tiga orang sahabatnya dari Abyssinia atau yang sekarang dikenal dengan Etiopia.
Mereka tak sulit beradaptasi dengan lingkungan budaya Cina. Meskipun tidak mendominasi, nilai peradaban Islam memperoleh tempat yag dihargai. Ajaran islam justru diterima Dinasti Tang karena sesuai dengan ajaran Confusius. Orang cina menyebut agama islam sebagai yisilan jiao atau agama murni. Kota Mekah disebut sebagai tempat kelahiran Budha Ma-hia-wu atau Rasulullah Muhammad SAW. Pada masa Dinasti Tang, hubungan Islam dengan Cina berkembang pesat, sehingga munculnya perkampungan muslim pertama di Cina, yang bernama Cheng Aan. Setelah itu, ribuan muslim dari Arab, Persia, dan Asia Tengah datang menyerbu Cina yang pada waktu itu sedang berada di puncak peradaban.
Pada tahun 133 H, terjadi pertempuran yang menentukan sejarah Islam di Asia Tengah. Cina mengalami kekalahan yang menyedihkan dalam pertempuran tersebut. Denga kekalahannya tersebut, kondisi Cina secara fisik menjadiporak poranda. Disisi lain, kekalahan Cina ini secara tidak langsung membuka pintu gerbang bagi masuknya agama islam ke Cina. Dengan kemenangan ini membuka jalan lebar bagi ulama islam untukmmengembangkan agama Islam di Cina. Pada tahun 138 H, Jenderal Lieu Chen melakukan pemberontakan, kaisar memohon bantuan kepada Khalifah Al-Mansyur dari Dinasti Abbasiyah untuk menumpas pemberontakan tersebut. Al-Mansyur mengirim 4 ribu pasukan ke Cina Itulah mulanya tentara Turki hadir di Cina. Mereka menikahi perenpuan Cina. Dan hal inilah yang merupakan salah satu cara Islam masuk ke Cina, selain cara lain, yaitu melalui perdagangan. Adapun jalur perdagangannya dikenal denga Jalur Sutera. Kemudian agama Islam berkenbang di Cina.
2. Perkembangan agama Islam di Cina
Di Cina terdapat lebih dari 140 juta penduduk dari 10 suku bangsa yang beagama islam. Termasuk etnis Huizu, Uygur, Kirgiz, Tajik, Uzbek, Tatar dan lain sebagainya. Penduduk islam tinggal merata di seluruh Cina. Termasuk provinsi Gansu, Qinghai, wilayah otonomi Xinjiang, dan wilayah otonomi Ningxia. Agama islam sudah tidak asing lagi bagi Negara ini. Ia telah menjadi salah satu agama yang penting bagi di Cina.
Zaman Dinasti Yuan merupakan zaman yang penting bagi perkembangan agama islam di Cina. Agama islam berkembang pesat dan menjadi makmur pada zaman ini. Pada zaman ini, islam memiliki kedudukan yang penting dalam arena ekonomi dan masyarakat. Pemerintah telah menjamin kebebasanuntuk melaksanakan shalat, upacara ritual, serta budaya social. Sebagai perbandingan terhadap minoritas lainnya, mereka juga diberi kebebasan untuk men jalin hubungan denga masyarakat muslim di dunia. Perintah juga menyediakan biaya untuk memperbaiki mesjid, dan memberi dasar keutamaan bagi umat islam.
Sekarang umat islam dan bukan islam adalah sama rata. Penduduk bekerja sama dalam melakukan kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka bersatu padu dalam memberikan sumbangan bagi pembangunan Negara. Bahkan hingga saat ini jumlah penduduk muslim di Cina mencapai 200 juta jiwa. Umat muslim di Cina juga menghormati kepercayaan Cina, sepreti Yung Dan Yang.
Islam di Cina kental dengan kebudayaan. Kondisinya mirip dengan Indonesia. Rumah hunian masyarakat Cina mengambil budaya setempat. Arsitektur mesji, yaitu kubahnya dibuat model Cina.
Para ulama di Cina telah mampu menterjemahkan Al-Quran, bahkan sampai penterjemahan teks agama yang lain juga telah dilakukan. Seperti Hadits Arba’in An Nawawy juga mampu dilakukan. Orang-orang yang yelah berjasa melakukannya antara lain, Syikh Wang Jing Chai dan Yang Shi Chian.
b. Sejarah Kedatangan Islam di Jepang
Islam mula-mula masuk ke jepang pada zaman Reistorasi Meiji pada tahun 1867, yang ditandai dari literature mengenai islam yang dikenal dari Eropa. Pada tahun 1890 terjadi peistiwa penting yang mempertemukan jepang dan islam . peristiwa ini dikenal dengan “Kapal Entragul”. Sebuah kapal turki singgah di jepang dalam urusan diplomatic. Akan tetapi salam perjalanan pulangnya kapal tersebut karam. Dari 600 penumpang hanya 69 orang yang selamat. Pemerintah bersama – sama rakyat berusaha menolong penumpang yang selamat. Dan mengadakan upacara penghormatan bagi arwah penumpang yang meninggal.
Kemudian yang selamat kembali ke turki. Pada tahun 1891, dikirimlah utusan dari turki ke jepang dan terjalinlah hubungan yang baik antara turki dan jepang. Hal ini sangat menguntungkan bagi jepang dalam melawan rusia. Pada saat armada kapal rusia melintasi laut Baltik, Turki memberitahukannya kepada jepang. Sehinnga jepang memperoleh kemenangan dalam melawan rusia. Setelah peristiwa itu, pada tahun 1900-an untuk pertama kalinya orang muslim jepang pergi haji ke Mekah. Sejak saat itu islam dikenal lebih luas di jepang. Orang jepang yang pertama kali masuk islam adalah Torajiro Yamada. Kemudian disusul oleh Mitsutaro Takaoka pada tahun 1909,yang kemudian mengganti namanya menjadi Omar Yamaoka setelah pulang dari ibadah haji.
Kemudian Bunpachiro Ariga tahun 1946, yang kemudian berganti nama menjadi Achmad Ariga, seorang pedagangyang mendapat pengaruh islam dalam perjlanan ke India. Kemudian ada lagi nama Hilal Torajiro 1957. Yarullah Tanaka Ippei 1934, dan lain-lain.Islam di jepang berkembang pesat saat berkecamuknya Perang Dunia II. Kemudian satu lagi pada saat terjadi krisis minyak dunia,. Islam mencapai puncak kejayaannya di jepang pada tahun 1973. namun perkembangan islam di jepang tidak sama halnya dengan pekembangan island pada masa dinasti abbasiyah yang berada di timur tengah. Islam di jepang hanyalah islam yang bersifat minoritas semata, jauh berbeda dengan islam di timur tengah.
Kalau pada masa dinasti abbasuyah,agama islam berkuasa secara penuh dikarenakan semua penduduk menganut agama islam, lain halnya denga islam yang ada di jepang yang hanya sebagian kecil penduduknya yang menganut agama iskam. Setelah usainya krisis minyak dunia islam pun kembali mulai dilupakan oleh masyarakat jepang. Setelah itu agama islam seolah-olah sulit berkemang di Negara ini. Hal ini disebabkan oleh ketaatan masyarakat jepang pada agama Shinto dan Budha.
image:sejarahislamdunia
2. Perkembangan Islam di Asia Tenggara
Dalam historiografi Asia Tenggara, diterima secara luas bahwa sejarah Asia Tenggara pada umumnya dibagi menjadi dua periode yaitu, Asia Tenggara yang ter-India-kan dan periode Asia Tenggara yang ter-Islam-kan sebelum datangnya era Kolonial. Penyebaran Islam ke Kepulauan Asia Tenggara di mulai sekitar akhir abad ke-13 dan awal abad ke-14. Kedatangan Islam menandai awal menelusuri lanskap sosio-politik dan kultural indigenos di dunia melayu sebelum penetrasi budaya hindu serta asal-usul dan proses akulturasi dari pengaruh Hindu dan Islam di kawasan Asia Tenggara.
Masa prasejarah kepulauan Asia Tenggara tidak terlalu jelas. Orang-orang dari kepulauan yang menggunakan rumpun bahasa Autronesia itu mengawali migrasi ke arah selatan dari daratan Asia menuju kepulauan Asia Tenggara antara 3000 SM hingga 1000 SM. Riset yang dilakukan oleh para antropolog, arkeolog dan pakar linguistik, menyebutkan bahwa penduduk kepulauan Malaya ini berpindah tempat dari cina selatan menuju pulau-pulau sekarang dikenal sebagai Filipina sekitar tahun 2500 SM dan kemudian menyebar ke Malaysia dan Indonesia. Penduduk awal Asia Tenggara menganut Animisme sebelum masuknya Hinduisme yang datang dari anak benua india. Agama-agama asli orang austronesia adalah Shamanisme atau Animisme yang mengakui bahwa manusia, binatang, pohon, tumbuhan, batuan, arus sungai dan gunung, mengandung kekuatan spritual yang sangat kuat.
Sejarah Islam dikepulauan Asia Tenggara merupakan sebuah topik diskusi yang hidup dikalangan sejarawan sejak tahun 1860-an. Islamisasi adalah sebuah proses akulturasi dimana kontak-kontak berbagai kelompok budaya yang berbeda mengarah pada penerimaan pola-pola budaya baru oleh satu atau kedua kelompok dengan mengambil seluruh atau sebagian dari budaya kelompok yang lain. Perdebatan tersebut terfokus pada dua isu, yakni asal-usul dan perkembangan Islam di kepulauan Asia Tenggara.Sejarawan pada umumnya, menerima fakta bahwa pedagang-pedagang Muslim adalah penyebar pertama budaya Islam ke kepulauan Asia Tenggara. Jadi, para sejarawan membidik tepat ke arah pedagang Arab Muslim dan pedagang India muslim yang kemungkinan besar merupakan sumber-sumber penyebar Islam ke kawasan Asia Tenggara. Karena itu, dua aliran pemikiran utama yang dikembangkan, yaitu berasal-usul Arab dan berasal-usul India.
Teori yang berasal-usul Arab ini sangat populer dikalangan orang Eropa, khususnya sarjana-sarjana belanda tahun 1860-an. Drewes menguraikan dasara pemikiran aliran ini : “adalah jelas bahwa di masa lalu, penyebaran Islam di Indonesia dan semenanjung Melayu seharusnya dianggap berasal dari orang Arab. Mengingat Islam berasal-usul tanah Arab, tampaknya masuk akal untuk mencari kaitan antara agama ini dan kehadiran orang-orang arab di mana pun orang arab dan Islam berada. Di Indonesia dan Semenanjung Melayu, orang-orang Arab dapat ditemukan dibanyak tempat. Jadi, tampaknya mereka adalah orang-orang yang membawa Islam ke kawasan Asia Tenggara
Jhon Crawfurd pada tahun 1820 telah menunjukkan bahwa Islam dikepulauan Asia Tenggara mungkin diperkenalkan oleh orang-orang arab dan para pengikut Nabi Muhammad dari pesisir timur India. Akan tetapi, para pakar yang memperdebatkan asal-usul Islam di kepulauan Asia Tenggara tidak hanya gagal dalam mencapai kesepakatan tentang asal-usul dan perkembangan Islam di kepulauan Asia Tenggara.
Kebangkitan Islam di Asia Tenggara merupakan kebangkitan yang dikondisikan sejarah, budaya politik serta lingkungan ekonomi lokal dan etnis. Sebagai contoh, kebangkitan Islam di Indonesia lebih menaruh perhatian pada masalah kemiskinan, kesenjangan pendapatan dan eksploitasi ekonomi dari pada di Malaysia yang tampaknya lebih terlibat dalam permasalahan identitas dan simbol-simbol serta ritus-ritus yang membantu mendefinisikan kebangkitan tersebut. Kesadaran Islamis pada dua minoritas muslim di wilayah ini juga dapat mencerminkan dua bentuk yang sangat berbeda. Di Mungthai selatan secara menyeluruh ideologis konservatif, sedangkan di Filipina bagian selatan cenderung lebih radikal.Oleh sebab hal inilah yang memperlihatkan bahwa kebangkitan Islam dikondisikan oleh sesuatu yang ada di wilayah masing-masing.
· Teori Masuknya Islam ke Asia Tenggara
Sejak abad pertama, kawasan laut Asia Tenggara, khususnya Selat Malaka sudah mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan internasional yang dapat menghubungkan negeri-negeri di Asia Timur Jauh, Asia Tenggara dan Asia Barat. Perkembangan pelayaran dan perdagangan internasional yang terbentang jauh dari Teluk Persia sampai China melalui Selat Malaka itu kelihatan sejalan pula dengan muncul dan berkembangnya kekuasaan besar, yaitu China dibawah Dinasti Tang (618-907), kerajaan Sriwijaya (abad ke-7-14), dan Dinasti Umayyah (660-749)
Ada beberapa teori tentang masuknya Islam ke kawasan Asia Tenggara, seperti teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab, Cina dan India.
1. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab
Dikemukakan oleh John Crawford Menurutnya Islam datang dari Arab melalui pedagang. Buktinya catatan China mengatakan orang Arab dan Persia telah mempunyai pusat perniagaan di Canton sejak tahun 300 M. Pedagang Arab yang ke China singgah di pelabuhan Asia Tenggara tepatnya di Selat Malaka karena posisinya yang strategis, dalam jalur perdagangan. Kemudian Pedagang Arab ini tinggal beberapa bulan di Asia Tenggara dan ada yang menetap serta membina perkampungan Arab.Perkampungan ini juga menjadi tempat untuk berdagang.Ada juga pedagang Arab yang menikah dengan wanita setempat dan menyebarkan Islam.Karena sebagian besar pedagang menggunakan jalur laut sebagai sarana transportasi maka pada masa menunggu angin muson/musim digunakan oleh pedagang Arab untuk mengembangkan Islam.
Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang Muslim Persia dan Arab sudah turut serta dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan sampai ke negeri China.Pada masa pemerintahan Tai Tsung (627-650) kaisar ke-2 dari Dinasti Tang, telah datang empat orang Muslim dari jazirah Arabia. Yang pertama, bertempat di Canton (Guangzhou), yang kedua menetap dikota Chow, yang ketiga dan keempat bermukim di Coang Chow. Orang Muslim pertama, Sa’ad bin Abi Waqqas, adalah seorang muballigh dan sahabat Nabi Muhammad SAW dalam sejarah Islam di China. Ia bukan saja mendirikan masjid di Canto, yang disebut masjid Wa-Zhin-Zi (masjid kenangan atas nabi). Karena itu, sampai sekarang kaum Muslim China membanggakan sejarah perkembangan Islam di negeri mereka, yang dibawa langsung oleh sahabat dekat Nabi Muhammad SAW sendiri, sejak abad ke-7 dan sesudahnya.
Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu : Telah ada perkampungan Arab di Sumatera (Barus) pada 625 M (menurut literatur kuno Tingkok. Persamaan penulisan dan kesusasteraan Asia Tenggara dan Arab.Karya-karya yang menceritakan pengIslaman raja tempatan oleh syeikh dari Tanah Arab contohnya hikayat Raja-raja samudra Pasai mengatakan Raja Malik diIslamkan oleh ahli sufi dari Arab yaitu Syeikh Ismail.
2. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Cina.
Dikemukakan oleh E.G Eredia dan S.Q. Fatimi. Menurut Eredia, Canton pernah menjadi pusat Perdagangan bagi para pedagang Arab hingga pedagang Cina memeluk Islam. Pedagang China Islam ini kemudiannya berdagang di Asia tenggara disamping menyebarkan Islam.
Sedangkan menurut Fatimi, pedagang Cina Canton pernah berpindah beramai-ramai ke Asia Tenggara.Adapun bukti kedatangan Islam dari China ini, yaitu : Pada Batu Bersurat Terengganu, batu nisan yang mempunyai ayat al-Quran di Pekan, Pahang. Wujud persamaan antara seni Bangunan Cina dengan seni Bangunan masjid di Kelantan, Melaka dan Jawa yaitu seperti bumbung pagoda, ciri khas atap genteng dari China.
3. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari India/Gujarat.
Dikemukakan oleh S.Hurgronje, Menurutnya Islam datang dari Gujarat/India dan pantai Koromandel di semenanjung India. Hubungan dagang Asia Tenggara dengan India telah terwujud sejak lama, hal ini memberikan peluang bagi pedagang Islam India untuk menyebarkan Islam.
Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu :
· Terdapat batu marmar pada batu nisan mempunyai cirri buatan India, contohnya di batu nisan Raja Malik Pasai.
· Unsur budaya India amat banyak kita jumpai di Negara-negara Asia Tenggara.
Kurun waktu abad ke-11 hingga abad ke-14 adalah fase awal dari perkembangan Islam di kepulauan Asia Tenggara. Pedagang-pedagang arab dan Muslim India adalah agen-agen perubahan yang mebawa Islam ke kawasan itu. Tersebarnya Islam Tidak terlepas dari pengaruh kerajaan yang berada di nusantara yang di pimpin oleh raja-raja yang memeluk agama Islam.Seperti, kerajaan Samudera Pasai yang dipimpin oleh Sultan Malik As-saleh.Perlak (Peureulak) adalah sebuah bandar niaga penting di pesisir timur Sumatera Utara pada abad ke-13.Marco Polo mengunjungi pelabuhan itu pada tahun 1292 dan melaporkannya telah menjadi sebuah negara Islam.Marco Polo menulis tentang Perlak. “kerajaan ini, anda harus tahu sering dikunjungi saudagar-saudagar Saracen secara teratur, yang kemudian membaiat penduduk pribumi pada hukum Muhammad Shallallahu‘alaihiwasallam
Adapun cara datangdan berkembangnya Islam di Asia Tenggara :
1. Saluran Perdagangan
2. Saluran Perkawinan
3. Saluran Tsawuf
4. Saluran Pendidikan
5. Saluran Kesenian
6. Saluran Politik
0 Response to "Sejarah Islam di Asia Lengkap: Asia Timur dan Asia Tenggara"
Posting Komentar