Cara Kerja Camshaft dan Penempatannya
Cara Kerja Camshaft dan Penempatannya
Camshaft
Fungsi utama camshaft adalah mengoperasikan katup masuk dan katup buang. Camshaft terbuat dari bahan perpaduan baha yang ditempa atau paduan besi tuang kelabu dengan beban tinggi.
Permukaan puncak cam adalah bagian yang menerima beban paling tinggi, oleh karena itu bagian ini memerlukan pengerasan. Camshaft memerlukan pengerasan dengan Induction hardening proses, dimana camnya diperkeras dengan chilling proses.
Camshaft merubah gerak putar menjadi gerak naik-turun secara umum engine dengan jumlah silinder empat dan jumlah katup delapan, maka camshaft terdiri dari lima bantalan jurnal, empat cam katup masuk, empat cam katup buang, penempatan roda gigi timing dan penggerak distributor. Cam katup masuk dan katup buang ditempatkan secara tepat antara satu dengan lainnya, untuk menjamin keserasian dengan kerja poros engkol dan posisi piston.
Profil cam disesuaikan dalam fungsinya untuk membuka katup yang tepat dengan timing poros engkol.
Untuk mengukur tinggi angkat cam tidaklah sulit. Mengukur tinggi angkat cam anda dapat melihat Gambar 1, dimana dengan mengukur diameter ram (posisi katup menutup penuh) dan mengukur diameter tertinggi (puncak) cam, kemudian selisih dari kedua ukuran ini adalah tinggi angkat cam.
Pada engine jenis OHV, camshaftnya di tempatkan pada ruang engkol, dan engine jenis OHC, camshaftnya di sanggah dengan bantalan jurnal, yang ada setiap jumlah katup setiap silinder, hal ini untuk mencegah kebengkokan camshaft. Untuk menjamin operasionalnya bantalan jurnal dilengkapi dengan metal sisipan untuk jenis OHC, dan kadang-kadang ada juga tanpa menggunakan bantalan khusus (engine OHC) namun ada juga menggunakanbantalan luncur.
Pada jenis camshaft ditempatkan pada ruang engkol, maka camshaftnya dipasang dari arah depan engine dan di jamin dengan thurst plat. Dengan memasang thruts plate sebagai penjamin atau roda gigi timing yang diproses, celah ujung diperbolehkan antara 0,05 – 0,15 mm.
Kerugian camshaft yang ditempatkan pada ruang engkol adalah berhubungan dengan operasional kerja camnya yang terdiri dari : camshaft, lifter, push rodadalah sekitar rocker arms. Kebanyakan panjang push rod adalah sekitar 150 mm-200 mm, hal ini akan menimbulkan ketidak tepatan timing dibandingkan dengan engine OHC. Untuk hal ini juga putaran engine akan terbatas.
Engine tipe OHC, tidak membutuhkan push rod. Cam bekerja langksung pada cylinder headnya sendiri, kebanyakan pabrik melengkapi dengan rocker arms, yang menerima tekanan dari cam dan langsung berhubungan dengan batang katup.
Keuntungan engine tipe OHC, diantaranya dapat mengurangi komponen penggerak lainnya, putaran engine dapat di design dengan RPM tinggi, dan mengurangi kerugian tenaga penggerak mekanisme katup.
Camshaft untuk engine empat langkah memiliki putaran setengah putaran poros engkol, sehingga dapat diperbandingkan bilamana poros engkol berputar dua kali, maka camshaft akan berputar satu kali (2:1), dan jumlah gigi pada roda gigi poros engkol berjumlah dua kali lebih banyak dibandingkan dengan jumlah gigi pada roda gigi camshaft.
Apabila akan menentukan timing camshaft, pada umumnya silinder no. 1 dalam hal ini piston pada silinder no. 1 berposisi pada akhir langkah kompresi (TMA) dan katup masuk maupun katup buang dalam posisi kerja menutup.
Penepatan timing pada engine tidaklah sulit, karena pabrik telah menentukan prosedurnya, dan terdapat pada buku manual. Berikut ini adalah contoh untuk menepatkan tanda timing.
“Pertama-tama, menempatkan dial indikator pada bagian atas piston, no. 1. Putarlah engine dan perhatikan jarum indikator, pada saat piston bergerak ke posisi atas di dalam silinder, maka jarum indikator akan bergerak. Saat piston mencapai titik mati atas (TMA) jarum indikator akan bergerak lambat dan kemudian stop. Saat jarum indiaktor berhenti, hal ini menandakan posisi piston telah pada titik mati atas (TMA), perhatikan dan pelajarilah tanda timing pada poros engkol, selanjutnya memutar camshaft dan memperhatikan silinder no.4, dimana katup buang menutup dan katup masuk membuka, hal ini menandakan bahwa silinder no. 1 dalam langkah kompressi. Memeriksa tanda timing camshaft dengan poros engkol pada posisi tepat. Dalam hal ini selalu perbandingkan pada buku manual untuk menyakinkan ketepatan tanda timing”.
Gambar 2, 3, 4, dan 5 memperlihatkan tanda timing pada engine yang berbeda-beda.
Gambar 5 : Camshaft Pully Timing Marks
Tanda timing akan selalu berganti dari setiap perusahaan, oleh karena itu yakinkan pada buku manual yang sesuai.
0 Response to "Cara Kerja Camshaft dan Penempatannya "
Posting Komentar